ARTIKEL IDENTIFIKASI POTENSI BENIH LOKAL KABUPATEN BONDOWOSO


Assalamualaikum Wr. Wb.
Pendahuluan
            Identifikasi Potensi Benih Lokal adalah sebuah kegiatan yang dilakukan untuk menelusuri dan mencari tahu tentang potensi keunggulan komoditas benih apa pada suatu wilayah tertentu. Sehingga pada suatu lokasi akan ditemukan apa yang dapat dikembangkan dalam pembenihan komodiitas tertentu, karena wilayah satu dan wilayah lainnya memiliki potensi yang berbeda. Saya Rifqi Fairuz Salam berstatus Mahasiswa Semester III di Perguruan Tinggi Kedinasan Politeknik Pembangunan Pertanian Malang, mengembani tugas oleh Dosen Ketua Prodi untuk menidentifikasi Potensi Benih Lokal asal daerah saya yaitu Kabupaten Bondowoso.  Saya tahu anda yang sedang membaca artikel ini pasti penasaran apa potensi benih lokal di Kabupaten Bondowoso? Sebelum itu akan saya perkenalkan Bondowoso Terlebih dahulu

Related image 

Kabupaten Bondowoso
            Kabupaten Bondowoso adalah sebuah kabupaten di ProvinsiJawa TimurIndonesia. Ibu kotanya adalah Bondowoso. Ibu kota kabupaten Bondowoso berada di persimpangan jalur dari Besuki dan Situbondo menuju Jember. Kabupaten Bondowoso merupakan satu-satunya kabupaten yang tidak memiliki wilayah laut (terkurung daratan) di wilayah Tapal Kuda, Jawa Timur.
Geografi
Kabupaten Bondowoso dapat dibagi menjadi tiga wilayah: Wilayah barat merupakan pegunungan (bagian dari Pegunungan Iyang), bagian tengah berupa dataran tinggi dan bergelombang, sedang bagian timur berupa pegunungan (bagian dari Dataran Tinggi Ijen). Bondowoso merupakan satu-satunya kabupaten di daerah Tapal Kuda yang tidak memiliki garis pantai
Posisi
Kabupaten Bondowoso adalah salah satu kabupaten dalam Provinsi Jawa Timur yang terletak di sebelah timur Pulau Jawa. Dikenal dengan sebutan daerah tapal kuda. Kabupaten Bondowoso memiliki luas wilayah 1.560,10 km2 yang secara geografis berada pada koordinat antara 113°48′10″ - 113°48′26″ BT dan 7°50′10″ - 7°56′41″ LS.
Kabupaten Bondowoso memiliki suhu udara yang cukup sejuk berkisar 15,40 0C – 25,10 0C, karena berada di antara pegunungan Kendeng Utara dengan puncaknya Gunung Raung, Gunung Ijen dan sebagainya di sebelah timur serta kaki pengunungan Hyang dengan puncak Gunung Argopuro, Gunung Krincing dan Gunung Kilap di sebelah barat. Sedangkan di sebelah utara terdapat Gunung Alas Sereh, Gunung Biser dan Gunung Bendusa.
Letak Kabupaten Bondowoso tidak berada pada daerah yang strategis. Meskipun berada di tengah, namun Kabupaten Bondowoso tidak dilalui jalan negara yang menghubungkan antar provinsi. Bondowoso juga tidak memiliki lautan. Ini yang menyebabkan Bondowoso sulit berkembang dibandingkan dengan kabupaten lainnya di Jawa Timur.
Kondisi dataran di Kabupaten Bondowoso terdiri atas pegunungan dan perbukitan seluas 44,4 %, 24,9 % berupa dataran tinggi dan dataran rendah 30,7 % dari luas wilayah keseluruhan. Kabupaten Bondowoso berada pada ketinggian antara 78-2.300 meter dpl, dengan rincian 3,27% berada pada ketinggian di bawah 100 m dpl, 49,11% berada pada ketinggian antara 100 – 500 m dpl, 19,75% pada ketinggian antara 500 – 1.000 m dpl dan 27,87% berada pada ketinggian di atas 1.000 m dpl. Menurut klasifikasi topografis wilayah, kelerengan Kabupaten Bondowoso bervariasi. Datar dengan kemiringan 0-2 % seluas 190,83 km2, landai (3-15%) seluas 568,17 km2, agak curam (16-40%) seluas 304,70 km2 dan sangat curam di atas 40% seluas 496,40 km2. Berdasarkan tinjauan geologis di Kabupaten Bondowoso terdapat 5 jenis batuan, yaitu hasil gunung api kwarter 21,6%, hasil gunung api kwarter muda 62,8%, batuan lensit 5,6%, alluvium 8,5% dan miasem jasies sedimen 1,5%. Untuk jenis tanahnya 96,9% bertekstur sedang yang meliputi lempung, lempung berdebu dan lempung liat berpasir; dan 3,1% bertekstur kasar yang meliputi pasir dan pasir berlempung. Berdasarkan tinjauan geologi, topografi, jenis tanah dan pola pemanfaatan lahan, wilayah Kabupaten Bondowoso memiliki karakteristik sebagai kawasan rawan terhadap terjadinya bencana alam, khususnya banjir dan longsor.



Nah, sudah tau kan gambaran tentang Kabupaten Bondowoso? Jadi kalau boleh dibilang Bondowoso ini seperti terletak didalam ¾ mangkuk pegunungan sehingga daerah pegunungannya lebih banyak. Bahkan wisatanya pun berada dipegunungan, dijuluki The Highland Paradise. Yaps artinya surga diatas ketinggian. Disamping itu adapula yang menjadi khasnya yaitu Tape, dijuluki Kota Tape. Tape itu adalah hasil fermentasi dari singkong pegunungan pilihan dan rasanya manis. Namun dibalik itu ada tekline juga Bondowoso Republik Kopi. Karena sejak dahulu kala, kopi pegunungan dibondowoso melimpah dan waktu itu dikelola oleh Kolonial Belanda, nah komoditas inilah yang juga dijajah dan dimonopoli. Komoditas asli Bondowoso ini dikelola dengan baik bahkan pabrik besar saat ini yang masih berjalan itu sedikit banyak peninggalan belanda sih. Maka dari itu Mulai zaman penjajah belanda kopi bondowoso sudah terkenal dan diekspor ke daratan eropa, tersohor disana. Ada daftar nama Negara penerima ekspor Kopi Bondowoso, tapi saya sedikit lupa karena daftarnya berada diCafe Arabica Homestay. Beberapa waktu lalu Kementerian Pertanian Indonesia memviralkan Kopi-kopi terbaik se-Indonesia. Ada 6 termasuk salah satunya yaitu Coffe Ijen Java Raung, asal Bondowoso. Jadi intinya Potensi didaerah saya yaitu Kopi.



            Keberhasilan budidaya tanaman kopi ditentukan oleh kualitas benihnya. Oleh karena itu pilih benih dari tanaman yang sudah diseleksi sehingga sifat unggulnya tidak tercemar. Tidak disarankan mengambil benih dari tanaman kopi yang keunggulannya tidak dapat diduga.


            Secara umum terdapat dua macam cara untuk memperbanyak tanaman kopi, yakni perbanyakan generatif dan perbanyakan vegetatif. Perbanyakan generatif dilakukan dengan cara menyemaikan benih atau bijinya. Sedangkan perbanyakan vegetatif dilakukan dengan setek, cangkok, okulasi dan kultur jaringan.

            Memperbanyak tanaman kopi secara generatif cukup mudah dan sederhana. Keunggulan teknik ini adalah praktis, mudah dilakukan secara massal, benih mudah untuk didistribusikan dan disimpan. Keunggulan lainnya akar tunjang hasil perbanyakan biji akan tumbuh sempurna sehingga tanaman kopi yang dihasilkan lebih kokoh. Sedangkan kelemahannya adalah sifat tanaman kopi yang dihasilkan kurang seragam dan jangka waktu dari mulai menanam hingga berbuah relatif lebih lama.

Agar Identifikasi lebih spesifik, saya melaksanakan kegiatan tersebut di Balai Penyuluhan Pertanian Congkrong.

Pada BPP Congkrong terdapat Bibit Kopi Arabica pada Polybeg dengan luas 1 Ha kurang lebih 5000 polybeg. Hal unik pada sebuah BPP terdapat Kebun Percobaan Bibit Kopi, berbeda dengan BPP atau BP yang lainnya diKabupaten ini. Di BPP Congkrong dibudidayakan Bibit Kopi Arabica merupakan program unggulan semata-mata untuk mendistribusikan Benih ini pada Masyarakat. Tujuannya agar masyarakat dapat terbantu oleh bantuan bibit ini untuk melakukan perawatan, tak hanya Kopi Arabica, namun juga terdapat bibit Sengon dan Cengkeh. Perlakuan budidaya mulai dari Benih menjadi Bibit pada Polybeg hingga masa 1-2 Tahun kemudian didistribusikan kepada masyarakat. Kegiatan ini tidak dilakukan pada 1-2 Tahun sekali, ada skala untuk melakukan bertahap sesuai dengan usia Bibit. Jenis Kopi Arabica USDA 762. Dan S 795 yang popular di Kabupaten Bondowoso.

Kopi Arabica, aslinya berasal dari Brasil dan Etiopia, kopi tersebut  kini telah menguasai sebahagian besar pasar kopi dunia. Arabika memiliki banyak varietas, tergantung negara, iklim, dan tanah tempat kopi ditanam. di Indonesia kita bisa menemukannya kopi arabica pada Kopi toraja, Kopi Mandailing dan mungkin ada juga di tempat lain. Antara Kopi Arabica yang satu dengan lainnya memiliki tingkat keasaman khas dan sangat bervariasi.


Klasifikasi Tanaman Kopi
·                     Kingdom: Plantea
·                     Divisi: Magnoliophyta
·                     Kelas: Magnoliopsida
·                     Ordo: Gentianacea
·                     Famili: Rubiaceae
·                     Genus : Coffea
·                     Spesies: Coffea Arabica

Profil Kopi Arabika
·                     Tahun Spesies ditemukan 1753
·                     Kromosom (2n) 44
·                     Bunga berubah ke biji kopi matang 9 Bln
·                     Biji kopi matang Jatuh
·                     Musim berbunga Setelah musim Hujan
·                     Hasil panen (kg biji / ha) 1500-3000
·                     Suhu optimal rata-rata tahunan 15-24° C
·                     Curah hujan Obtimal 1500-2000 mm
·                     Tumbuh di ketinggian 1000-2000 m
·                     Hemileia vastatrix Rentan
·                     Nematodes Rentan
·                     Koleroga Noxia Rentan
·                     Tracheomycosis Bertahan
·                     Kandungan Kafein 0.8-1.4%
·                     Bentuk biji kopi Bulat
·                     Body Rata-rata 1.2%
·                     Karakter rasa Cenderung Asam

Varietas kopi arabika
Ada banyak varietas kopi arabika yang ditanam di Indonesia. Setiap varietas mempunyai daya tumbuh dan daya adaptasi yang berbeda-beda. Pemilihan varietas dalam budidaya hendaknya disesuaikan dengan kondisi lingkungan tempat budidaya.
Untuk mendapatkan hasil yang optimal gunakan varietas unggul dari sumber terpercaya. Kementerian pertanian melalui Puslit Koka selalu mengeluarkan varietas unggul. Beberapa diantaranya adalah sebagai berikut:

§  S 795. Mulai berbunga pada umur 15-24 bulan. Agak tahan terhadap serangan karat daun bila ditanam diketinggian lebih dari 1000 meter dpl.
§  USDA 762. Mulai berbunga pada umur 32-34 bulan. Agak tahan terhadap penyakit karat daun.
§  Andung sari-1Bila ditanam diketinggian kurang dari 900 meter, varietas ini rentan terhadap serangan karat daun namun cukup tahan ditanam di daerah yang kurang subur.
§  Sigarar Utang. Varietas ini memilikikeistimewaan bisa berbuah terus menerus mengikuti pola sebaran hujan. Bijinya berukuran besar, rentan terhadap hama bubuk buah dan nematoda, namun cukup tahan karat daun. Disarankan ditanam pada ketinggian di atas 1000 meter dpl.



Adapun tahapan yang dilakukan oleh karyawan dalam pembudidayaan Benih hingga menjadi bibit :
Menyeleksi benih tanaman kopi
            Benih yang baik bisa didapatkan dengan cara membeli di toko benih atau balai penelitian perkebunan yang memiliki koleksi indukan tanaman kopi. Bila tidak memungkinkan kita bisa menyeleksi benih sendiri. Untuk menyeleksi benih kopi dimulai dengan memilih tanaman induk, pilih tanaman yang paling produktif. Tanaman tersebut harus dalam keadaan sehat, tahan terhadap serangan hama dan serangan penyakit. Tanaman induk sebaiknya diambil dari tanaman hasil persilangan pertama.
           
Dari tanaman tanaman induk yang telah terpilih, petik buah kopi yang berwarna merah dan telah masak. Buah yang belum masak dengan sempurna akan beresiko tidak tumbuh karena belum mempunyai cadangan nutrisi yang cukup untuk proses perkecambahan. Setelah buah dipetik, lakukan sortasi dengan hanya memilih buah superior yang telah masak sempurna, mulus, tidak cacat, tidak berpenyakit dan memiliki ukuran normal.

Perkecambahan benih kopi
            Hal pertama yanng harus disiapkan adalah media persemaian, pilih tempat yang ternaungi pohon peneduh. Buat bedengan dengan lebar satu meter, panjangnya menyesuaikan. Lapisi bedengan dengan pasir halus setebal 5-10 cm.Untuk menghindari jamur, taburi dengan furadan atau siram dengan fungisida secukupnya.
Benamkan benih kopi secara berbaris dengan kedalaman 0,5-1 cm. Jarak tanam untuk benih kopi adalah 5 cm antar larik dan 3 cm antar baris dalam larikan (3×5). Benamkan benih kopi dengan bagian punggung menghadap ke atas. Benih kopi bisa ditanam dengan lapisan tanduk atau tanpa lapisan tanduk. Agar lebih cepat, sebagian orang melepas lapisan tanduknya. Kemudian berikan potongan jerami atau alang-alang sebagai mulsa untuk menjaga kelembaban areal tanam.

            Siram bedengan sebanyak 2 kali sehari, pagi dan sore. Di dataran tinggi yang bersuhu sejuk, benih kopi akan berkecambah pada umur 4-8 minggu, sedangkan di dataran rendah yang panas 3-4 minggu sudah mulai berkecambah. Kecambah baru bisa dipindahkan apabila sudah mencapai fase kepelan, cirinya telah keluar dua keping daun. Sebelum mencapai fase kepelan akan mengalami fase serdadu, kecambah dengan kepala seperti biji bulat. Pada fase ini kecambah seperti berhenti tumbuh selama satu bulan sebelum keping daun keluar. Biasanya kepelan akan keluar pada umur kecambah 2-3 bulan.

Pemindahan bibit ke polybag
            Siapkan tempat pembibitan, buat naungan beratapkan paranet satu lapis untuk mencegah terik matahari dan air hujan secara langsung. Kemudian siapkan polybag, isi dengan media tanam terdiri dari pasir, kompos dan tanah dengan perbandingan 1:2:1. Letakkan polybag dalam tempat pembibitan.

            Pindahkan kecambah yang sudah pada tahap kepelan kedalam polybag. Cara memindahkan kecambah adalah dengan mencungkil dengan beserta tanahnya, bukan mencabut akarnya. Pencabutan dikhawatirkan akan merusak perakaran tanaman kopi yang baru tumbuh. Pada tahap ini juga bisa dilakukan sortasi benih, pilih kecambah yang berakar lurus. Akar kecambah yang tidak lurus biasanya akan tumbuh kerdil. Kecambah yang terlihat kerdil dan tidak lurus sebaiknya dibuang saja.

Tahap selanjutnya adalah perawatan bibit tanaman kopi. Lakukan penyiraman tanaman sebanyak 1-2 kali sehari, tergantung kelembaban tanah. Pemupukan susulan minimal dilakukan pada bulan ke-3 dan ke-5. Bibit tanaman kopi bisa ditanam ke areal perkebunan setelah berumur 8-9 bulan.



Sehingga dapat disimpulkan Bondowoso sebagai daerah lokal yang berpotensi dalam bidang perkebunan kopi, bagi teman teman yang ingin menikmati kedahsyatan kopi arabica Java Ijen Raung silahkan datang ke Kabupaten Bondowoso. Disana terdapat banyak sekali Kedai-kedai kopi yang berlabel BRK (Bondowoso Republik Kopi). Semoga artikel ini dapat bermanfaat dan mengasah pengetahuan tentang dunia kopi. Mohon maaf jika dalam penulisan artikel ini terdapat banyak kesalahan. Terima kasih telah membaca.

Wassalamualaikum Wr. Wb.




Produk Coffe Ijen Java Raung dengan harga 35k, 30k dan 50k







Kegiatan Launching BRK (Bondowoso Republik Kopi) di Kecamatan Ijen Kabupaten Bondowoso sekaligus acara Festival Kopi Nusantara

Komentar

Postingan populer dari blog ini

ARTI LAMBANG KEMENTERIAN PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA

INOVASI TEKNOLOGI PERTANIAN UNTUK MENDUKUNG PERTANIAN BERKELANJUTAN

PETUNJUK TEKNIS OKULASI BENIH