TEKNOLOGI PEMBUATAN BENIH JAGUNG HIBRIDA
Benih
berkualitas merupakan komponen teknologi yang sangat strategis peranannya dalam
menentukan keberhasilan usaha tani. Ketersediaan benih saja tidak cukup jika
tidak diikuti dengan kualitas benih yang tinggi. Oleh karena itu, penggunaan
benih unggul bermutu diperlukan, karena merupakan suatu langkah awal dari
keberhasilan suatu usaha pertanian.
Selain
itu benih bersertifikasi juga memilki peran penting dalma pemilihan benih,
dimana benih bersertifikat dapat memudahkan petani dalam pemilihan benih
berkualitas dan unggul. Sertifikasi benih adalah proses
pemberian sertifikat benih tanaman setelah melalui pemeriksaan, pengujian, dan
pengawasan serta memenuhi semua persyaratan untuk diedarkan.
Benih
adalah bahan tanaman yang berwujud biji. Benih memiliki dan membawa sifat-sifat
genetis tanaman induknya, dan akan tampil optimal jika mutu benihnya tinggi yang
diindikasikan oleh daya tumbuh dan vigor benih yang tinggi di lapangan (tumbuh
cepat dan merata) dalam kondisi lingkungan yang optimal.
Tanaman
jagung adalah tanaman yang menyerbuk silang, oleh karena itu dalam produksi
benihnya perlu isolasi waktu atau jarak lokasi penanaman yang optimal, agar
tidak terjadi kontaminasi. Walaupun isolasi waktu ataupun jarak sudah cukup
optimal, dalam produksi benih mulai dari kelas Benih Penjenis (BS) sampai kelas
benih sebar (BR), namun pertanaman tidak pernah terhindar dari munculnya tipe
simpang (off type). Karena itu diperlukan seleksi pada saat vegetatif, kemudian
saat awal berbunga juga dilakukan seleksi terhadap tanaman dengan warna bunga
yang berbunga baik bunga jantan ataupun bunga betina sebelum terjadi penyerbukan.
Jagung memilki beberapa jenis, yaitu :
1. Menurut
umur.
a. Berumur
pendek (genjah) : 75 – 90 hari.
b. Berumur
sedang (tengahan) : 90 – 120 hari.
c. Berumur
panjang : lebih dari 120 hari.
Jenis
jagung berumur pendek (genjah) yang dapat dibudidayakn di indonesia, antara
lain : Genjah Warangan, Genjah Kertas, Abimanyau, dan Arjuna. Jenis jagung
berumur sedang (tengahan), antara lain : Hibrida C 1, Hibrida CPI dan Hibrida
IPB 4, Hibrida Pioneer 2, Malin, Metro, dan Pandu. Jenis jagung berumur
panjang, antara lain Kania Putih, Bastar Kuning, Bima dan Harapan.
2. Menurut
Bentuk Bijinya.
a.
Dent
Corn
·
Disebut juga jagung
gigi kuda (Zea mays identata).
·
Bijinya berbentuk
seperti gigi kuda.
·
Warna bijinya ada yang
kunig, putih, dan merah.
·
Bentuk tanamannya
tegap, tongkok dan bijinya besar.
·
Termasuk jenis tanamn
jagung yang berumur panjang, sehingga kurang disukai petani.
b.
Filnt
Corn
· Disebut
juga jagung mutiara (Zea mays indurata).
· Ukuran
jagung sedang dengan bagia atas sedang tidak berlekuk.
· Warna
bijinya kuning, putih dan merah.
· Bentuk
tanamn tegap.
· Masaknya
lebih cepat.
· Umur
jagung bervariasi, dari yang berumur pendek, tengahan sampai panjang.
c.
Sweet
Corn
· Disebut
juga jagung manis (Zea mays saccharata).
· Mengandung
kadar gula yang cukup tinggi, sehingga rasanya manis.
· Memilki
banyak jenis, mulai dari yang manis, agak manis dan kurang manis.
· Ciri
utama apabila jagung ini masak adalah bila masak bijinya menjadi keriput.
d.
Pop
Corn
·
Disebut juga jagung
brondon (Zea mays everta).
·
Bentuk bijinya agak
runcing, kecil, dan keras, selian itu bijinya juga mudah meletus mekar menjadi
brondong.
·
Untuk mendapatkan
brondong yang berkualitas, kadar air biji sekitar 14%.
·
Warna biji adayang
kuning atau putih.
·
Tanaman tidak setegap
jenis jagung lainnya.
·
Hasilnya tidak terlalu
tinggi, tongkolnya juga cukup kecil.
·
Jenis jagung ini jarang
ditanam.
e.
Flour
Corn
· Disebut
juga jagung tepung (Zea mays amylacea).
· Biji
jagungnya banyak mnegandung zat pati atau tepung.
· Bijinya
lunak dan merupakan jenis jagung tertua.
· Diindonesia
jarang dibudidayakan.
f.
Pod
Corn
· Disebut
juga jagung bungkus (Zea mays tunicata).
· Memiliki
daun pembungkus ganda, jadi punya kolobot dua buah.
· Bila
ditanam kurang menguntungkan.
g.
Waxy
Corn
· Disebut
juga jagung lilin(Zea mays ceratina).
· Memiliki
warna yang jernih.
· Bijinya
kecil dan mengkilap serta mengandung zat pati.
· Diperkirakan
berasal dari asia.
Dari
ketujuh macam jenis jagung diatas, jagung hibrida termasuk kedalam jenis jagung
Flint Corn atau jenis jagung mutiara
dan kebanyakan bentuknya setengah mutiara (semi-flint
cron).
Benih jagung
hibrida dihasilkan dengan cara persilangan galur-galur murni yang telah
dikembangkan dengan cara inbreeding dan seleksi selama sedikitnya 5
generasi (Mugnisyah, 1990). Cara inbreeding akan mengakibatkan:
- penekana vigor (Inbreeding depression)
- peningkatan keseragaman pertumbuhan (munculnya dominasi homozigot)
- penampakan gen-gen resesif yang tidak diinginkan, tetapi dapat dihilangkan dari populasi.
Produksi
benih jagung hibrida dapat dilakukan dengan memilih suatu sifat unggul, misal
ketahan terhadap serangan hama dan penyakit. Varietas yang paling tahan
dipilih, tentunya dengna pengamatan yang jeli dan berkisanambungan. Setelah
didapatka jagung dengan varietas unggul yang bertongkol besar dan berbiji
banyak, selanjutnya tinaman secara terus menerus minimal lima generasi dengan
mengalami persilangana dalam atau penyerbukan sendiri, tentunya dilakukan
dengan melalui isolasi tempat dan isolasi waktu.
Hasil dari
tanaman tersebut, yang sudah ditanam minimal lima generasi dinamakan galur
murni atau inbred line.
1. Hibrida Persilangan Tunggal Jagung
Hubrida
persilangan tunggal atau single cross adalah
generasi pertama dari hasil persilangan antara dua galur murni, misal A x B.
2. Hibrida Persilangan Ganda Jagung
Hibrida
persilangan ganda adalah double cross adalah
generasi pertama persilangan antara dua hibrida persilangan tunggal (single cross),misal (A x B) x (C x D).
3. Persilangan Pucuk Jagung
Hibrida
persilangan pucuk atau top cross adalah
generasi pertama hasil persilangan antara satu galur dan varietas bersari
bebas.
4. Varietas Hibrida
Varietas
hibrida adalah generasi pertama hasil persilangan antara dua varietas bersari
bebas, contoh Genjah Kretek x Thai
Composit DMR.
5. Varietas Bersari Bebas
Varietas
bersari bebas adalah varietas yang sudah homogen dan sudah mendapatkan
sertifikat. Misal Komposit -2, Bogor Sintetik -1 dll.
Ketika sudah
mendapatkan pasangan galur yang tepat, produksi benihnya mudah dilaksanakan.
Untuk itu diperlukan dua petak lahan yang berjauhan
berisolasi tempat isolasi jarak, mnimal 300 m jauhnya.
Diatas petak
satu, dari tahun ditanam galur yang digunakan sebagi induk betian. Sebagi
contoh : persilangan C x H mempunyai daya hasil tinggi. Dala petak sati ditanam
galur C, petak dua ditanam galur C dan H dalam baris berselang-seling dan semua
bunga jantajn galur C dicabut, sedangkan bungan jantan galur H tetap
dipelihara. Semua biji yang berasal dari induk betina (galur C) adalah benih
hibrida yang diinginakan. Biji yang berasal dari tanaman hibrida yang
diinginkan dan biji yang berasal dari tanaman induk jantan merupakan biji galur
H untuk dipergunakan pada tahun berikutnya.
Dengan cara
demikian maka benih hibrida telah didapatkan. Hasil panen jagung hubrida tidak
dapt digunakan lagi, hal ini dikarenakan sudah tidak murni lagi sebagai jenis
hibrida dan hasilnya akan lebih rendah sehingga keuntunagan yang diperoleh juga
kan rendah.
Berikut ini
adalah skema pembuatan benih jagung hibrida :
Varietas A Varietas
B Varietas C Varietas D
F1 F1 F1 F1
F2 F2
F2 F2
F3 F3 F3 F3
F4 F4 F4 F4
F5 F5
F5 F5
F6 F6 F6 F6
Galur
Murni A Galur Murni
B Galur Murni C Galur Murni D
(Inbred
Line) (Inbred Line) (Inbred Line) (Inbred Line)
A
x B C x D
Single cross Single cross
F1 F1
(A x B) x (C x
D) Galur
murni C x Genjah kretek
Double cross Top cross
F1
F1
Genjah
kretek x Thai composit DMR
Varietas
hibrida
F1
Komentar
Posting Komentar